Assalamu’alaikum Wr Wb

Bismillahirahmanirahim

Dengan Nama Mu Yaa Robbi.. Yang Maha Pengasih Penyayang.. segala Puji Syukur atas nikmat dan karunia Mu... nikmat Islam., nikmat IMan., nikmat kesehatan., dan smua nikmat yang tak kan mampu diri ini menghitung seberapa besar nikmat yang Engkau berikan kpd ku Robb..

Shalawat dan salam tercurahkan kepadanya, seseorang yang sangat di rindukan oleh semua orang hingga akhir zaman untuk berjumpa dengan beliau, orang yang di cintai oleh Sang Pemilik Cinta, Nabi ku, Muhammad SAW.

Khaifa Khaluq saudaraku? Af1 Jiddan sebelumnya karena akun FITRIA MALKUN or NAJMAH ISTIQOMAH VIED tidak bisa digunakan krn ada beberapa kesalahan tekhnis, dan mohon doanya untuk bisa diberi kesempatan dlm memiliki akun itu. Sungguh, Tlah lama rasanya tak menyapa kalian lewat tulisan sederhana tak berarah ini. Smoga tetap bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

Dimulai dari sebuah perjalanan panjang ketika pulang dari agenda KGC kota hari ini yang penuh dengan kegelisahan dan kemarahan hati. DIAM adalah EMAS. Tapi tak selama nya DIAM itu bisa jadi EMAS. Selangkah demi langkah saya lewati diiringin dengan hati-hati yang tak tertata rapi. Astaghfirullah.. smg Allah mengampuni dosa2 kami tadi. ^_^ Aamiin…

Dikarenakan perjalanan yang cukup panjang., dari pada arah pembicaraan tak jelas, kami mengangkat sebuah Tema kecil yakni “ MENIKAH”. Hm…. Mungkin sudah biasa kali yach kita mendengar ttg tema ini. Tapi, kali ini saya melihat dari sisi yang berbeda.

Sosok seorang Muslim yang akan menikah dengan seorang Muslimah yang luar biasa, muslimah yang begitu mandiri, muslimah yang insya Allah taat dan takut kepada Tuhannya. Hafalan nya melebihi dari seorang Muslim yang akan menjadi pendamping hidupnya. Subhanallah ^_^ *Apa kabar dengan Hafalan mu vd??
Muslimah itu lahir dari keluarga yang sangat sederhana, tapi LUAR BIASA orang tua yang telah mendidik dan membesarkan beliau.
Seorang Lelaki Muslim yang dengan keyakinan nya akan segera Menikahi seorang muslimah yang LUAR BIASA itu.

Oke, kita masuk dengan pertanyaan yang pertama, Apa kita mampu untuk menerima apapun kekurangan yang ada di dalam diri pasangan kita kelak? Latar belakang keluarganya? Kondisi keluarganya? Apapun kelemahanya. Saudaraku, bukankah ketika kita mengetahui dia Sholeh dan Sholehah, dia baik, adakah alas an yang Syar’I untuk tidak menerimanya? Aku pun masih tak mampu menjawab ini semua. Sulit terbayangkan, bahkan terasa agak menyeramkan. *Hantu Kaliie…..

Pertanyaan yang kedua, saudariku, bagaimana jika yang dating kepada kita itu bukanlah sosok seseorang yang kita dambakan? Aku mendambakan lelaki yang sholeh, yang taat kepada Tuhan ku, Takut akan setiap dosa yang ia lakukan, berjiwa besar, sabar, sosok pemimpin yang dapat menjaga diri dan keluarganya. Dan terlebih, dia seorang muslim yang tertarbiyah. Karena aku berharap setelah menikah, aktivitas dakwah akan kita jalankan bersama ^_^. Itu hanya keinginanku, nah yang jadi persoalan bagaimana dengan keinginan Allah. Allah akan memberikan yang terbaik kepada Umat Nya yang Taat beribadah kepadaNya. Percaya akan statement itu?? Ooh.. Tentu..^_^

Tapi, terfikirkah engkau wahai bidadari dunia, jika yang hadir kepadamu itu bukanlah seseorang yang engkau inginkan, ia TIDAK TERTARBIYAH?? Akankah engkau langsung menolaknya? Atau engkau akan pelajari dulu siapa dia? Lantas setelah engkau tahu siapa dia, dan engkau tetap akan menolaknya? Apakah TArbiyah itu adalah satu syarat penting bagi mu ukhti? Tapi, jika tidak, mampukah engkau tetap bertahan dengan komitmen TARBIYAH mu? Bagaimana dengan pola fikirmu ukhti? Aku juga tak mampu menjawabnya, tak mampu membayanginya. Astaghfirullah.. apakah karena TARBIYAH kita menerima dan menolaknya? Standar TARBIYAH yang seperti apa yach?? Lantas, jawaban penolakan syar’i seperti apakah yang akan terlontarkan dari mulut manies mu?? Padahal engkau tau dia anak yang SHOLEH ^_^.

Lanjut dengan pertanyaan ketiga, bagaimana jika yang hadir adalah orang yang kita kenal sebelumnya? Satu wajihah?dan keputusan jama’ah tak menginginkan adanya proses diantara kita? Apakah kita akan mengikuti jama’ah? Dan bagaimana kita menolaknya dg alasan yang syar’i jika kita tau klo dia anak yang baik dan Sholeh juga tertarbiyah seperti sosok yang kita dambahkan?
Semakin berat untuk menjawab pertanyaan2 dalam hati ini.

Bagaimana jika yang hadir usianya lebih muda dari kita?? Siapkah kita ukhti? Apakah hanya karena berbedanya usia kita menolak dan menerimanya?alasan Syar’I seperti apa ukhti jika kita tahu dia anak yang Sholeh, baik, dan tertarbiyah?

Bagaimana jika ini? Jika itu? Jika..jika..jika.. jika dia memang Sholeh dan baik, namun ada 1 hal yang tak sejalan dengan apa yang kita harapkan? Alasan Syar’I seperti apa yang akan diucapkan oleh mulut yang ini?

Ada berbagai cerita tentang seseorang yang telah menikah, ia tak peduli dengan usia, keluarga, tarbiyahnya dll lantas apa yang membuat ia yakin untuk membuat suatu keputusan yakni menerimanya. Dan sebaliknya, ada beberapa kisah seseorang tentang, karena dia bukan tipe saya? Tipe seperti apa yang kita inginkan? Karena dia itu pemikirannya tak sejalan? Yang sejalan seperti apakah pemikiran nya itu? Atau mungkin karena aku mencintai seseorang dan aku menolak nya. Apakah smua itu adalah alasan yang syar’i?

Otak ku masih penat dengan berbagai pertanyaan tentang ini.

Bahkan terlintas difikiran ku, bagaimana jika aku mengagumi seseorang itu, dan ia tahu akan semua rasa yang ada didalam diri ini, kemudian ia datang kepada ku untuk menyelamatkan IZZAH ku dan menghalalkan semua Rasa itu? Mampukah aku untuk tetap menerimanya? Niatnya sungguh mulia, tapi apakah itu alasan ia menikah dengan kita? Karena kita telah mencintainya sebelum akad nikah dan ia akan menghalalkan rasa itu dengan menikahi kita. Robbi.. Ikhlaskan aku dengan semua yang akan Engkau Berikan kepada ku. Ku yakin smua SkenarioMu itu BEGITU INDAH ^_^

Terkadang aku juga berfikir, enak yach si ikhwan? Ketika ia merasakan sesuatu yang berbeda, ia memantapkan hatinya, bahkan mungkin untuk lebih menjaga hatinya, ia mengungkapkan semua rasanya dengan mengkhitbah seseorang yang menurut dia adalah PAS dg kriteria pendampin hidupnya *cup-cap-cup ^_^
Yach.. endingnya mereka siap dengan DITERIMA or DITOLAK?
Tapi, jika ada akhwat yang menyukai sosok ikhwan idamannya?? Hanya bisa mencintainya lewat DIAM nya, smua rasa itu menyiksa dirinya, bahkan mungkin ada yang sejak SMA, SMP, bahkan mungkin SD. Luar biasa. Hati ini begitu rentannya. Dan terkadang kefuturan itu di mulai dari sini.^_^
Dan tak bisa dibayangkan jika ikhwan yang dia harapkan untuk menjadi pendamping hidupnya menikah dengan seseorang yang ia kenal mungkin, atau bahkan muslimah itu adalah teman terdekat kita? *Whatttttttttttttt ^_^
Apa mau dikata IKHLAS itu solusinya. Tapi apakah memang seperti itu??
Adakah sosok BUNDA SITI KHODIJAH di zaman sekarang ini? Seseorang yang menjaga kemuliaannya, dan ia memberanikan diri untuk memenyatakan keinginannya melalui surat yang dibawa oleh Maisaroh dan di dalam surat tersebut Khadijah menyatakan simpatinya kepada Muhammad SAW dan menawarkan dirinya untuk dipersunting olehnya. Setelah mendapatkan surat itu, Rasulullah pun segera menghubungi paman-pamannya, dan ternyata mereka menyambut baik, dan pergilah Rasulullah SAW bersama pamannya Hamzah bin Abdul Mutthalib menjumpai Khuwailid bin Asad orang tua Khadijah, untuk melamarnya dan langsung menikahkannya dengan mas kawin 20 ekor onta. Subhanallah ^_^
Tapi, sejenak saya berfikir, bermodal apakah saya??? Bunda SITI KHODIJAH adalah sosok wanita yang LUAR BIASA..

Kaulah lambang cinta sejati
Srikandi pertama tika islam bermula
Hatimu menyalakan keyakinan
Hartamu membuktikan pengorbanan

Rasul keseorangan engkaulah teman
Dia tersisih engkau memilihnya
Dia terbuang engkau menyayanginya
Kerana iman kau sanggup berjuang

O wo...
Siti Khadijah namamu indah
Qudwah hasanah tauladan ummah
Jikalau rasul terpinggir
Engkaulah insan terhampir

Siti Khadijah mujahidah solehah
Agung jasamu dipersada sejarah
Pemergianmu ditangisi nabi
Hingga kini tiada pengganti

Sunyi jalan menuju Allah
Menggamit hati mencari teman
Indah jalan menuju allah
Jika teman seperti Khadijah
Masih ada lagi...
*************************************************************
Engkau sinaran wanita sealam
Engkau cahaya di kegelapan
Kau pembela di zaman penentangan
Korbankan harta dan jiwa
Demi agama Islam

Kesetiaanmu tiada bandingan
Kelembutanmu bak kabus putih
Kata-katamu penawar hati
menyejukkan hati Rasulullah

Siti Khadijah kau tiada lagi
Pemergianmu menyentuh hati
Kehebatanmu tiada penggati
Wanita penghulu Syurga
Engkau wanita contoh

Mulia dirimu wahai Khadijah
Perjuanganmu di puji Allah
Akhlak-mu indah harum semerbak
Sejarahmu di dalam kenangan

Harta yang mana untuk dikorbankan demi kesuksesan dakwah ini? Klo diri ini tak punya harta yang berlebih? Sholat 5 Waktu wallahu’alam bagaimana kekhusyukannya? Sholat Dhuha, QL, dan sunah yang lain hanya sesekali ketika keinginan terbesar itu ada, Shaum Sunah hanya menahan lapar dan dahaga, Hafalan Alqur’an Jauh dari harapan 1 juz terakhir pun belum mampu terpenuhi? Astagfirullah.... bermodal apakah diri ini??

Wah.. tambah penat dech.. otak ku....
Menikah??? Ku kira itu mudah,
Tertarik dengan begitu besar nilai IBADAHnya, kadang sempat terfikir untuk menikah sama siapa saja, yang penting dia laki2, dia baik, dia sholeh. Cukupkah? Yach.. terkadang aku berfikir itu cukup, dan IBADAH adalah tujuan utamanya. Menikah untuk ibadah. Subhanallah BESAR dan INDAH nya amalan2 ketika kita setelah menikah. Tapi, ternyata menikah itu ada ILMUnya? Bagaimana kita Memutuskan untuk menerima atau menolaknya? Dan itu pakek ilmu donk.. ^_^
Bagaimana memahami pasangan kita? Itu juga pakek ilmu yach ^_^
Bagaimana menghadapi situasi dan kondisi yang berbeda dengan apa yang kita harapkan? Kondisi bibit, bobot, dan lain-lainnya.
Bagaimana proses PERNIKAHAN yang Syar’i seperti yang didambahkan oleh semua MUROBBI ^_^ hihihi * inget pesen MR pertama ku, ”vd klo vd nikah kelak, walaupun ketika resepsi, islami banget, acara disetting sedemikian ISLAMIC WEDDING tp.. PROSESnya bermasalah, af1 jgn harapkan kehadiran mb dihari BAHAGIA mu” hiks.. ^_^
Dan terlebih, walau dahulu aku tak menganggap itu penting, tapi sekarang lumayan penting lah bagi diri ku, karena aku orang nya sangad mudah cemburu, bagaimana bisa menyenangkan suami dg masakan kita sendiri ^_^ *tet-tot.  Masak cuy.. ^_^, tak ku ikhlaskan klo suami ku kelak hatinya ku miliki tak sepenuhnya, dan ternyata ia menyukai masakan Uni A, Uni B, Uni C di rumah Makan padang ^_^ hihihihihi..pokoknya ia harus menyukai semua yang ada pada diri saya, menyukai kelebihan dan kelemahan saya * Maksa kaliiiie... ^_^

Hm... sok atuh para ukhti.. kita belajar masak guys ^_^ jangan biarkan smua itu terjadi.. * saya g’ ikhlas pokok e.. ^_^ awaslah ye.. hhe
G’ hanya masak ukhti, tapi... kita memang harus belajar smua ilmu sebelum kita menikah, saya pernah dpt sebuah statement ” Menikah itu bukanlah Akhir dari sebuah Masalah kita, tapi menikah itu adalah Awal kehidupan yang sesungguhnya dan itu murni MASALAH yang terjadi adalah MASALAH kita.”
Dan para akhi, kami pun menyadari MODAL nikah itu Gede’..
Gede’ Amalnya,
Gede’ Belajarnya,
Gede’ Uangnya kali ye.. ^_^ *belum pernah sich, jd kagak tau..
tapi yang jelas.. gede’ IBADAHnya.

Dakwah sesungguhnya adalah PASCA KAMPUS, dan kini Kehidupan yang sesungguhnya itu adalah PASCA MENIKAH. Dan untuk masuk kedalam itu, maka harus ada arah dan tujuan yang jelas, mau dibawa kemana diri ini????
* jd keinget kisah seorang aktivis yang menikah dan malam setelah akad nikah, selesai sholat mereka sibuk buat Syuro’ di sepanjang malamnya... untuk PROKER kehidupan mereka ^_^ g’ kebayang yach...ada juga akhirnya ^_^
klo ngebahas soal-soal kayak gini kagak habis dech ceritanya, nympe kemana aja lanjuttttttttttttttt..hihihihi...

ok, ikhwah fillah, bagi yang hatinya sampai saat ini tetap terjaga dan murni terjaga tanpa ada kekaguman dengan seseorang atau apalah namanya, BERSYUKUR dan tetap ISTIQOMAH ..^_^ SEMANGKA dalam menjaga IZZAH dan Cinta itu sebelum ia halal bagi mu. Dan bagi yang mempunyai sebuah rasa itu, baik ikhwan ataupun akhwat sok atuh ambil tindakan nyata, UNGKAPKAN or LUPAKAN. Klo tak mampu langsung melupakan, maka segera lah mengungkapkan. Tapi ingat, Ungkapkan kepada orang terdekatnya, ibu dan ayahnya atau ummi dan abinya, tak harus ikhwan lho, akhwat juga bisa. Tapi resikonya SIAP untuk DITOLAK atau DITERIMA. Ketika diterima maka BERSYUKUR dan SERIUSlah dalam menjalani step by step nya, yakinlah ini yang terbaik ^_^ dan berikanlah yang terbaik kelak. Namun, jika ditolak, maka IKHLAS dan BERSABAR lah, percaya lah Allah telah menyiapkan seseorang yang lebih baik dari itu * mneyenangkan diri ^_^ hihihihi... dan ia memang tak pantas untuk kita, atau mungkin Allah memberikan kita kesempatan untuk membenahi diri terlebih dahulu, karena seseorang yang akan berdampingan dengan kita kelak adalah SOSOK manusia yang LUAR BIASA yang telah ALLAh persiapkan kekuatannya.
Hm.. tak sanggup lagi untuk berbicara lebih banyak saudara ku.. karena ilmu saya tak lebih baik dari kalian. Teruslah menjadi insan Pembelajar yang takkan pernah puas dengan ilmu yang ada, selalu belajar..belajar..belajar..dan belajar... Rasulullah bersabda: "Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim". (HR Ahmad, Ahsan).

 Alhamdulillah.. semoga apa yang dimuat bisa sedikit menambah pemahaman kita dan mengubah sedikit pola fikir kita, sok atuh, tetap berusaha untuk membaca dan menulis apa yang bisa ditulis. Jangan menunggu nanti untuk mengubah diri, tapi dimulailah dari detik ini, agak smua tak SIA-SIA.

Selalulah beristighfar...memohon ampunan Allah atas khilaf dalam diri. Astaghfirullahaladzim..astaghfirullahaladzim...astaghfirullahaladzim.

"Subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi”


Keep istiqomah..
Keep spirit..
n' Keep SMILE..
SEMANGGI n' SEMANGKA selalu.. ^_^
Semoga Allah mempertemukan kita kembali :)
Wassalamu'alaikum Wr Wb


0 Responses to "MENerima or MeNoLak ^_~"

Posting Komentar